PENGENALAN DAN SETUP PROJECT BACKEND MENGGUNAKAN EXPRESS JS – PART 1
Express JS adalah sebuah framework node.js yang digunakan untuk membangun aplikasi web dan API dengan mudah dan cepat. Dengan Express JS, Anda dapat membuat project backend dengan struktur yang terorganisir dan mudah untuk dioptimalkan.
Dalam tutorial ini, saya akan membahas bagaimana cara pengenalan dan setup project backend menggunakan Express JS. Tutorial ini akan dibagi menjadi beberapa bagian untuk mempermudah penjelasan.
Langkah pertama adalah pengenalan Express JS. Express JS adalah sebuah framework node.js yang memberikan kemudahan dalam pengembangan aplikasi web dan API. Dibangun di atas node.js, Express JS memberikan kemudahan dalam penanganan HTTP request dan response, routing, middleware, dan lain-lain.
Express JS memudahkan pengembang dalam membuat aplikasi web dan API dengan struktur yang terorganisir. Dengan Express JS, Anda dapat dengan mudah membuat endpoint API, mengkonfigurasi middleware, menangani error, dan masih banyak lagi.
Langkah berikutnya adalah setup project backend dengan Express JS. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Install Node.js dan npm:
Sebelum memulai setup project backend menggunakan Express JS, pastikan Anda sudah menginstall Node.js dan npm. Node.js adalah platform runtime JavaScript yang memungkinkan Anda menjalankan JavaScript di sisi server. npm adalah package manager untuk JavaScript yang digunakan untuk mengelola dependensi dan package dalam proyek.
Anda dapat mengunduh Node.js dari situs resminya di https://nodejs.org dan mengikuti instruksi instalasi yang disediakan. Setelah Node.js terinstall, npm akan otomatis terinstall bersama Node.js.
-
Buat proyek backend baru:
Langkah selanjutnya adalah membuat proyek backend baru. Buka terminal atau command prompt, lalu buat direktori baru untuk proyek backend Anda. Masuk ke direktori tersebut, lalu jalankan perintah npm init untuk membuat package.json untuk proyek Anda. Package.json adalah file konfigurasi untuk proyek node.js yang berisi informasi tentang proyek, dependensi, script, dan lain-lain. -
Install Express JS:
Setelah membuat proyek baru, langkah selanjutnya adalah menginstall Express JS. Jalankan perintah npm install express –save untuk menginstall Express JS dan menyimpannya sebagai dependensi dalam proyek Anda. Dependensi akan terinstalasi dalam direktori node_modules dan akan dicatat di file package.json. - Membuat file server:
Selanjutnya, buat file server untuk aplikasi backend Anda. Umumnya, file server ini dinamakan app.js atau server.js. Di dalam file server, import Express JS menggunakan require dan mulai server dengan menggunakan fungsi listen. Berikut adalah contoh kode untuk file server:
const express = require('express');
const app = express();
const port = 3000;
app.get('/', (req, res) => {
res.send('Hello World!');
});
app.listen(port, () => {
console.log(`Server berjalan di http://localhost:${port}`);
});
- Menjalankan server:
Terakhir, jalankan server dengan menjalankan perintah node.js di terminal atau command prompt. Server akan berjalan dan memberikan output "Server berjalan di http://localhost:3000". Buka browser dan akses url tersebut untuk melihat output "Hello World!".
Itulah langkah-langkah pengenalan dan setup project backend menggunakan Express JS. Pada bagian selanjutnya, saya akan membahas lebih lanjut tentang routing, middleware, dan fitur-fitur lain dari Express JS. Jadi, pastikan untuk tetap mengikuti tutorial ini.
bg ga buat server 7togk lgi kah
Bg gk ngelanjutin projek bot WhatsApp nya ta
Oiiii server 7togk maisih ada ga😢
Ngeri nih, pas banget lgi belajar backend biar fullstack wkwk
Framework banh bukan framwork
Anjay